Desain grafis memiliki akar yang berasal dari kebutuhan manusia untuk mengkomunikasikan pesan dengan visual. Awal mula desain grafis terjadi pada zaman prasejarah ketika manusia menggunakan gambar-gambar pada dinding gua untuk memberikan informasi tentang kehidupan mereka. Selanjutnya, teknologi pencetakan pada abad ke-15 membawa kemajuan besar dalam desain grafis dengan penggunaan huruf cetak dan gambar-gambar yang tercetak.
Era Modernis
Pada awal abad ke-20, desain grafis mengalami perubahan besar-besaran dalam bentuk gerakan modernis. Gerakan ini mengutamakan kesederhanaan, fungsionalitas, dan keselarasan visual. Dalam hal tipografi, desainer mulai menggunakan jenis huruf sans-serif untuk menciptakan desain yang bersih dan mudah dibaca. Jan Tschichold dan Herbert Bayer adalah dua desainer terkenal pada era modernis.
Desain Grafis di Era Digital
Dengan berkembangnya teknologi komputer dan internet, desain grafis menjadi semakin terjangkau dan mudah diakses. Perangkat lunak seperti Adobe Photoshop dan Illustrator memungkinkan desainer untuk menciptakan karya-karya yang lebih kompleks dan detail. Ini juga memungkinkan desainer untuk memanipulasi gambar dan mengatur desain secara digital.
Era Postmodern
Pada era postmodern, desainer mulai mengeksplorasi batasan-batasan tradisional desain grafis. Desainer mulai menggunakan kombinasi elemen visual yang tidak lazim, seperti penggunaan tipografi yang eksperimental dan penggunaan warna yang mencolok. Desainer terkenal pada era ini antara lain David Carson dan Neville Brody.
Desain Grafis Kontemporer
Desain grafis pada masa kini memanfaatkan teknologi terbaru dan berbagai macam elemen visual untuk menciptakan karya-karya yang inovatif dan dinamis. Desainer pada masa kini cenderung menggunakan kombinasi elemen tradisional dan modern untuk menciptakan karya yang unik dan berbeda. Desainer grafis pada masa kini juga lebih memperhatikan penggunaan warna, jenis huruf, dan komposisi visual untuk menciptakan karya yang menarik perhatian.
Komentar
Posting Komentar